Jumat, 03 Juni 2011

short story

hi-tech
Ternyata Technology "Touch Screen" penemu pertamanya adalah pengusaha Warung Nasi Tegal (WARTEG). Ini kisahnya:

Pada suatu saat seorang Ilmuwan Manca Negara makan di WARTEG. Setiap PENGUNJUNG yang datang ditanya oleh Pelayan Warteg:

Pelayan: "Makan pake apa?"

Pengunjung menempelkan jarinya ke kaca (menunjuk makanan di baliknya)

Pelayan: "Makan pake apa lagi?"

Pengunjung menempelkan jarinya ke kaca lagi.

Pelayan: "Apa lagi?"

Pengunjung kembali menempelkan jarinya ke kaca...

Beberapa detik kemudian makananpun sudah siap tersaji. SANG ILMUWAN pun berdecak kagum, ternyata technology di Indonesia luar biasa majunya. Tak ayal lagi merekapun menjiplaknya untuk TV, LAPTOP, PDA Blackberry Torch dan Ipad.


handphone

Ucup dan Acep baru punya handphone.

Ucup : "Cep ngapain lho megangin pager rumah?"
Acep : "Ini Cup, gw lagi mau isi pulsa..."
Ucup : "Eh, ape hubunganye nempel di pager ama isi pulsa Cep? Telpon operator aje. Susah amat sih."
Acep : "Itu die masalahnye,dari tadi gue disuruh operator tekan pager, nah gue sudah tekan pager berkali-kali kok kagak bisa juga. Ampe bonyok neh jempol gue."
Ucup : "Gue lebih parah coy."
Asep : "Emang elu kenape?"
Ucup : "Gue malah disuruh mencet bintang."




Suatu ketika, ada sebuah sungaiyang lebar. Di satu sisi sungai tinggal kelinci, dan di sisi lainnya hidup seekor beruang.

Suatu hari, beruang itu duduk di atas tunggul, menikmati makan buah. Lalu ia mendengar ada yang berteriak padanya, yaitu kelinci.

"Hei! Hei, Teddy, menyeberanglah ke sini. Aku punya sesuatu yang mau kutunjukkan padamu!"

"Jangan sekarang! Aku sedang makan."

"Oh, ayolah!" kata kelinci. "Ini benar-benar penting."

"Tidak mungkin."

"Ayolah. Ini mendesak."

Jadi beruang memutuskan untuk pergi menyeberangi sungai yang lebar itu. Dia memerlukan waktu berjam-jam untuk bisa menyeberangi sungai itu. Dia hampir tenggelam. Dan ketika ia akhirnya sampai di seberang dia mengerang dan terengah-engah, dan berbicara kepada kelinci,

"Nah, kelinci," dia terengah. "Apa yang ingin kamu beritahukan kepadaku?"

"Hei, Teddy," kelinci itu berkata, "lihatlah betapa banyaknya buah yang di seberang sungai."




Seorang laki-laki berjalan keluar ke jalan dan menyetop taksi. Dia masuk ke taksi, dan sopir taksi mengatakan, "Anda memiliki waktu yang sempurna. Persis seperti Frank."

Penumpang: "Frank Siapa?"

Sopir taksi: "Frank Feldman. Dia seorang pria yang melakukan segalanya dengan benar sepanjang waktu. Seperti saya ada ketika Anda membutuhkan taksi, hal-hal terjadi seperti itu untuk Frank Feldman setiap saat..."

Penumpang: "Selalu ada langit di atas semua langit."

Sopir taksi: "Tidak... Frank Feldman adalah seorang atlet hebat. Dia bisa saja memenangkan Grand-Slam di tenis. Dia bisa main golf dengan profesional. Dia menyanyi seperti bariton opera dan menari seperti bintang Broadway dan Anda harus telah mendengar dia bermain piano. Dia seorang pria luar biasa."

Penumpang: "Sepertinya ia sangat istimewa."

Sopir taksi: "Ada lagi... Dia punya memori seperti komputer. Dia ingat ulang tahun semua orang. Dia tahu segalanya. Dia bisa memperbaiki apa-apa. Tidak seperti aku, ketika memperbaiki sekering rumah, satu RT mati semua. Tapi Frank Feldman, ia bisa melakukan segalanya dengan benar."

Penumpang: "Wow, seorang pria yang hebat."

Sopir taksi: "Dia selalu tahu cara tercepat untuk menyetir dan menghindari kemacetan lalu lintas. Tidak seperti saya, saya terlalu sering terjebak di dalam kemacetan. Tapi Frank, dia tidak pernah melakukan kesalahan, dan dia benar-benar tahu bagaimana memperlakukan wanita. Dia tidak akan pernah berdebat meskipun dia yang tidak salah, dan pakaiannya selalu rapi, sepatunya disemir mengkilat - Dia adalah manusia sempurna. Dia tidak pernah melakukan kesalahan. Tidak ada yang bisa menandingi Frank Feldman."

Penumpang: "Seorang rekan yang menakjubkan. Bagaimana Anda bertemu dengannya?"

Sopir taksi: "Wah, saya tidak pernah benar-benar bertemu Frank, dia sudah meninggal. Aku menikahi jandanya..."
Dua pemancing memutuskan untuk menyewa perahu di danau. Setelah memancing berjam-jam di berbagai tempat dan tidak ada satupun ikan yang tertangkap, mereka memutuskan untuk mencoba sekali lagi sebelum berhenti. Tiba-tiba, ikan mulai menggigit umpan dan mereka ternyata hanya punya waktu 20 menit.

"Hei, kita harus menandai tempat ini sehingga waktu berikutnya kita akan tahu di mana ikan berkumpul," kata salah seorang pemancing tersebut.

"Ide bagus," jawab orang kedua, mengambil sekaleng cat semprot dan membuat tanda X besar di lantai perahu.

"Kenapa kau melakukan itu?" temannya bertanya.

"Sekarang siapa yang menyewa perahu ini akan tahu di mana ikan-ikan itu berada.

0 komentar:

Posting Komentar